Tukiyem adlh
seorang perempuan muda lugu, dgn ragu² masuk ke Wartel 24 jam, sekitar tengah
malam.
Tukiyem
kemudian berbicara dgn Joni penjaga wartel.
Tukiyem :
Pak, saya mau telpon Ibu sy di kampung, tp sy tdk punya uang.
Joni : Wah,
mana bisa pake telpon tp tdk bayar.
Tukiyem :
Tapi ini penting sekali.
Joni: Ya,
itu kan masalah anda pribadi, tetapi kalau telpon di sini ya harus bayar.
Joni :
Tolonglah pak, ini benar² penting. Sy mau melakukan apa saja yg penting sy
harus bisa telpon ibu di kampung.
Joni
berpikir sebentar & melihat Tukiyem yg msh muda lugu itu, timbullah pikiran
mesumnya.
Joni :
Bentar ya, sy bisa bantu mbak untuk telpon ke kampung, tp mbak harus mau
mengikuti kemauan sy!
Tukiyem
kemudian dgn ragu menganggukkan kepalanya tanda setuju.
Joni : Mbak,
ikut sy ke belakang.
Sesampainya
di belakang.
Joni :
Sekarang mbak harus jongkok.
Sambil
berdiri dihadapan si Tukiyem, Joni kemudian membuka celananya &
mengeluarkan 'burung'nya tepat di depan wajah Tukiyem yg dalam posisi jongkok.
Joni :
Ayoooo.... (katanya dgn tdk sabar).
Tukiyem
kemudian dgn ragu & perlahan menggenggam 'burung' nya Joni
Joni yg
sudah BT (birahi tinggi) & mulai habis batas kesabarannya.
Joni :
Ayoooo cepat. Tunggu apa lagi?
Kmu mau
telpon tdk?
Tukiyem dgn
gemetar mendekati 'burung' dalam genggamannya & berkata:
Hallo....
Hallo...., ini simbok ya..?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar