Minggu, 17 Juni 2012

Penjual minyak dan Malaikat


Seorang penjual minyak goreng keliling seperti biasa menjajakan dagangannya di tepian Sungai Citarum. "Nyak nyak minyaaak..." teriaknya. Di jalanan menurun tiba-tiba gerobaknya yang penuh dengan botol minyak tergelincir ke Sungai Citarum.
Plung ...lap... tenggelam lah gerobak kesayangan nya itu. Huuu..huuu.. .menangislah dia... "Harus kuberi makan apa istriku nanti...huuu...."
Tiba-tiba... seorang Malaikat baik hati muncul & bertanya."Hai Fulan ...? kenapa gerangan sehingga engkau menangis begitu.?
Ternyata, penjual itu namanya Fulan...
"Oh Malaikat, gerobak minyak goreng saya tergelincir ke sungai." keluh Fulan.
"Baiklah ... aku akan ambilkan untukmu." jawab Malaikat.
Tiba-tiba Malaikat itu menghilang & muncul lagi dengan sebuah kereta kencana dari emas, penuh dengan botol dari intan.
"Inikah punyamu?" tanya Malaikat.
"Bukan, gerobakku tidak sebagus itu, mana mungkin penghasilan saya yang 200 ribu sebulan bisa beli kereta kencana ? Itu pun sudah ditambah komisi penjualan yang cuma sedikit."
Malaikat itu pun menghilang lagi & muncul dengan sebuah kereta perak dengan botol dari perunggu.
"Inikah punyamu?" tanyanya lagi.
"Bukan, hai Malaikat yang baik, Punyaku cuma dari besi biasa, botolnya juga botol biasa"
Lalu Malaikat itu pergi lagi dan kali ini kembali dengan gerobak dan botol si Fulan.
"Inikah punyamu?"
"Benar ya Malaikat. Terima kasih sekali engkau telah membantu yang lemah ini untuk mengambilkannya untukku."
Malaikat berkata : "Engkau jujur sekali, ya Fulan. Untuk itu sebagai hadiah dari kejujuranmu aku berikan semua kereta dan botol tadi untukmu."
"Terima kasih ya Tuhan ... terima kasih ya Malaikat." ucap si Fulan
Sebulan kemudian, Fulan naik perahu bersama istrinya di sungai yang sama. Naas tak dapat ditolak, malang tak bisa dihindari, Perahu terbalik & istrinya hanyut.
"Huuu, huuu, istriku, di mana engkau..", isaknya,
Tiba-tiba Malaikat pun muncul lagi. "Kenapa lagi engkau ya Fulan..?
"Istri saya hanyut & tenggelam di sungai, hai Malaikat.. Ohhh..."
"Tenang ... aku ambilkan.... "
Malaikat itu menghilang & tiba-tiba muncul kembali sambil membawa Nafa Urbach, yang ada tato mawar di perutnya.
"Inikah istrimu?" tanya Malaikat.
"Betul,betul sekali ya Malaikat... dialah istriku."
"Haaaaaaiiii...Fulan!!!" Malaikat membentak marah."Sejak kapan kamu berani bohong? Di manakah kejujuran kamu sekarang?"
Sambil bergetar dan berjongkok, Fulan berkata :"Ya, Malaikat, kalau aku jujur, nanti engkau menghilang lagi dan membawa Titi Kamal, kalau kubilang lagi bukan, maka engkau akan menghilang lagi dan membawa Andi Soraya, lalu kalau kubilang bukan juga engkau menghilang lagi dan membawa istriku yang sebenarnya, Lalu.. engkau akan bilang bahwa aku jujur sekali & engkau akan memberikan ke empat-empatnya kepadaku. Buat membiayai hidup isteriku aja aku kerepotan ya Malaikat, apalagi Nafa Urbach atau Titi Kamal, aduh berat ya Malaikat.."
Malaikat pun termangu dan angguk angguk."Benar juga kamu Fulan, kamu realistis.."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar